Pilgrimage
From Wikipedia, the free encyclopedia
This article includes a list of works cited or a list of external links, but its
sources remain unclear because it lacks in-text citations.
You can improve this article by introducing more precise citations.
This article is about the religious or spiritual journey. For other uses, see Pilgrimage (disambiguation).
Pilgrim at Mecca
In religion and spirituality, a pilgrimage is a long journey or search of great moral significance. Sometimes, it is a journey to a sacred place or shrine of importance to a person's beliefs and faith. Members of every major religion participate in pilgrimages. A person who makes such a journey is called a pilgrim.
Buddhism offers four sites of pilgrimage: the Buddha's birthplace at Kapilavastu, the site where he attained Enlightenment Bodh Gaya, where he first preached at Benares, and where he achieved Parinirvana at Kusinagara.
In the kingdoms of Israel and Judah the visitation of certain ancient cult-centers was repressed in the 7th century BC, when the worship was restricted to Jahweh at the temple in Jerusalem. In Syria, the shrine of Astarte at the headwater spring of the river Adonis survived until it was destroyed by order of Emperor Constantine in the 4th century AD.
In mainland Greece, a stream of individuals made their way to Delphi or the oracle of Zeus at Dodona, and once every four years, at the period of the Olympic games, the temple of Zeus at Olympia formed the goal of swarms of pilgrims from every part of the Hellenic world. When Alexander the Great reached Egypt, he put his whole vast enterprise on hold, while he made his way with a small band deep into the Libyan desert, to consult the oracle of Ammun. During the imperium of his Ptolemaic heirs, the shrine of Isis at Philae received many votive inscriptions from Greeks on behalf of their kindred far away at home.
Although a pilgrimage is normally viewed in the context of religion, the personality cults cultivated by communist leaders ironically gave birth to pilgrimages of their own. Prior to the demise of the USSR in 1991, a visit to Lenin's Mausoleum in Red Square, Moscow can be said to have had all the characteristics exhibiting a pilgrimage — for Communists. This type of pilgrimage to a personality cult is still evident today on people who pay visits of homage to Mao Tse Tung, Kim Il Sung, and Ho Chi Minh.Contents [hide]
1 Effects on trade
2 Modern pilgrimage
3 Pilgrimage centres in various times and cultures
3.1 Antiquity
3.2 Bahá'í Faith
3.3 Buddhism
3.4 Communism
3.5 Christianity
3.6 Hinduism
3.7 Islam
3.8 Judaism
4 See also
5 Notes
6 Further reading
7 Literature
8 External links
[edit]
Effects on trade
Pilgrims contributed an important element to long-distance trade before the modern era, and brought prosperity to successful pilgrimage sites, an economic phenomenon unequalled until the tourist trade of the 20th century. Encouraging pilgrims was a motivation for assembling (and sometimes fabricating) relics and for writing hagiographies of local saints, filled with inspiring accounts of miracle cures. Lourdes and other modern pilgrimage sites keep this spirit alive.
[edit]
Modern pilgrimage
Pilgrimages are still made throughout the world: modern-day pilgrimages include the Way of St. James, the Hajj, and the pilgrimage to Mount Kailash.
In modern usage, the terms pilgrim and pilgrimage can also have a somewhat devalued meaning as they are often applied in a secular context. For example, fans of Elvis Presley may choose to visit his home, Graceland, in Memphis, Tennessee. Similarly one may refer to a cultural center such as Venice as a "tourists' Mecca".
15 July 2007
Haji
Haji
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Ritual Haji, rukun Islam yang terakhir.
Dalam kepercayaan agama Islam, Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah Syahadat, Salat, Zakat dan Puasa. Arti haji sebenarnya adalah "memaknai, melaksanakan, dan berdoa." Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah Umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 (delapan) Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, Wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi Setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena berbarengan dengan perayaan ibadah haji ini (wukuf pada 10 Dzulhijjah).Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar belakang Ibadah Haji
2 Kegiatan Ibadah Haji
3 Tempat-tempat utama dalam Haji
3.1 Mekkah
3.2 Arafah
3.3 Mina, Arab Saudi
3.4 Muzdalifah
3.5 Madinah
4 Jamaah Haji Indonesia
4.1 Prosedur Melaksanakan Haji
4.2 Biaya
4.3 Perspektif sosial Haji di Indonesia
5 Rekaman tragedi ibadah haji di Arab Saudi
6 Buku-buku Haji
[sunting]
Latar belakang Ibadah Haji
Latar belakang ibadah ini didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual Tawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual Sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Mekkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya Nabi Ismail. Sementara Wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
[sunting]
Kegiatan Ibadah Haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Mekkah.
8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Tawaf Wada' (tawaf perpisahan)
[sunting]
Tempat-tempat utama dalam Haji
[sunting]
Mekkah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual Haji, Mekkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan Tawaf Haji.
[sunting]
Arafah
Kota di sebelah timur Mekkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat Wukuf dilaksanakan. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
[sunting]
Mina, Arab Saudi
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan Nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Masing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga dikenai kewajiban untuk menginap semalam.
[sunting]
Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji memungut bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
[sunting]
Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 200 km utara Mekkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi.
[sunting]
Jamaah Haji Indonesia
Jamaah haji Indonesia adalah jamaah haji yang terbesar di seluruh dunia.
[sunting]
Prosedur Melaksanakan Haji
[sunting]
Biaya
[sunting]
Perspektif sosial Haji di Indonesia
[sunting]
Rekaman tragedi ibadah haji di Arab Saudi
Desember 1975 : 200 Jemaah meninggal dekat Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
4 Desember 1979 : 153 orang meninggal dan 560 terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang telah disandera sekelompok militan selama dua minggu.
31 Juli 1987 : 402 Jemaah meninggal, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan Jemaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jemaahnya ke Makkah sampai tahun 1991.
10 Juli 1989 : Satu orang meninggal dan 16 terluka akibat penembakan di dalam Masjidil Haram. Buntutnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.
15 Juli 1989 : Lima jemaah asal Pakistan meninggal dan 34 lainnya luka – luka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Mekkah.
2 Juli 1990 : 1.426 Jemaah meninggal kebanyakan dari Asia akibat terperangkap dalam terowongan Mina.
24 Mei 1994 : 270 Jemaah meninggal akibat saling dorong dan injak di Mina.
7 Mei 1995 : Tiga meninggal akibat kebakaran di Mina.
15 April 1997 : 343 meninggal dan 1.500 luka – luka karena kehabisan nafas akibat terjebak dalam kebakaran di tenda di Mina.
9 April 1998 : 118 Jemaah meninggal karena berdesak – desakan saat pelaksanaan lontar jumroh.
5 Maret 2001 : 35 Jemaah meninggal serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.
11 Februari 2003 : 14 jemaah meninggal di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.
1 Februari 2004 : Sebanyak 251 jemaah meninggal selama pelaksanaan lontar jumroh.
23 Januari 2005 : 29 Jemaah meninggal akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Medinah.
5 Januari 2006 : Sebanyak 76 meninggal akibat runtuhnya sebuah penginapan Al Rayahin di Jalan Gaza sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
12 Jan 2006 : Sedikitnya 345 jemaah meninggal di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumroh. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 WAS usai sholat Dhuhur setelah jutaan jamaah saling berdesak – desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Ritual Haji, rukun Islam yang terakhir.
Dalam kepercayaan agama Islam, Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah Syahadat, Salat, Zakat dan Puasa. Arti haji sebenarnya adalah "memaknai, melaksanakan, dan berdoa." Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah Umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 (delapan) Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, Wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi Setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena berbarengan dengan perayaan ibadah haji ini (wukuf pada 10 Dzulhijjah).Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar belakang Ibadah Haji
2 Kegiatan Ibadah Haji
3 Tempat-tempat utama dalam Haji
3.1 Mekkah
3.2 Arafah
3.3 Mina, Arab Saudi
3.4 Muzdalifah
3.5 Madinah
4 Jamaah Haji Indonesia
4.1 Prosedur Melaksanakan Haji
4.2 Biaya
4.3 Perspektif sosial Haji di Indonesia
5 Rekaman tragedi ibadah haji di Arab Saudi
6 Buku-buku Haji
[sunting]
Latar belakang Ibadah Haji
Latar belakang ibadah ini didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual Tawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual Sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Mekkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya Nabi Ismail. Sementara Wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
[sunting]
Kegiatan Ibadah Haji
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan waktu:
Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Mekkah.
8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bermalam di Mina. Sebelumnyanya pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah menuju Mina. Malam harinya, semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Tawaf Wada' (tawaf perpisahan)
[sunting]
Tempat-tempat utama dalam Haji
[sunting]
Mekkah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual Haji, Mekkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan Tawaf Haji.
[sunting]
Arafah
Kota di sebelah timur Mekkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat Wukuf dilaksanakan. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
[sunting]
Mina, Arab Saudi
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan Nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Masing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga dikenai kewajiban untuk menginap semalam.
[sunting]
Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji memungut bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
[sunting]
Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 200 km utara Mekkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi.
[sunting]
Jamaah Haji Indonesia
Jamaah haji Indonesia adalah jamaah haji yang terbesar di seluruh dunia.
[sunting]
Prosedur Melaksanakan Haji
[sunting]
Biaya
[sunting]
Perspektif sosial Haji di Indonesia
[sunting]
Rekaman tragedi ibadah haji di Arab Saudi
Desember 1975 : 200 Jemaah meninggal dekat Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
4 Desember 1979 : 153 orang meninggal dan 560 terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang telah disandera sekelompok militan selama dua minggu.
31 Juli 1987 : 402 Jemaah meninggal, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan Jemaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jemaahnya ke Makkah sampai tahun 1991.
10 Juli 1989 : Satu orang meninggal dan 16 terluka akibat penembakan di dalam Masjidil Haram. Buntutnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.
15 Juli 1989 : Lima jemaah asal Pakistan meninggal dan 34 lainnya luka – luka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Mekkah.
2 Juli 1990 : 1.426 Jemaah meninggal kebanyakan dari Asia akibat terperangkap dalam terowongan Mina.
24 Mei 1994 : 270 Jemaah meninggal akibat saling dorong dan injak di Mina.
7 Mei 1995 : Tiga meninggal akibat kebakaran di Mina.
15 April 1997 : 343 meninggal dan 1.500 luka – luka karena kehabisan nafas akibat terjebak dalam kebakaran di tenda di Mina.
9 April 1998 : 118 Jemaah meninggal karena berdesak – desakan saat pelaksanaan lontar jumroh.
5 Maret 2001 : 35 Jemaah meninggal serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.
11 Februari 2003 : 14 jemaah meninggal di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.
1 Februari 2004 : Sebanyak 251 jemaah meninggal selama pelaksanaan lontar jumroh.
23 Januari 2005 : 29 Jemaah meninggal akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Medinah.
5 Januari 2006 : Sebanyak 76 meninggal akibat runtuhnya sebuah penginapan Al Rayahin di Jalan Gaza sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
12 Jan 2006 : Sedikitnya 345 jemaah meninggal di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumroh. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 WAS usai sholat Dhuhur setelah jutaan jamaah saling berdesak – desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
Subscribe to:
Posts (Atom)